Istilah-istilah Baru dalam Kurikulum Merdeka

 

Berikut adalah beberapa istilah perangkat pembelajaran dari Kurikulum Merdeka

Prosem diganti Program Semester (Promes)

Sebenarnya promes dan prosem sama saja. Hanya saja pada era Kurikulum Merdeka Belajar ini disebut dengan Program Semester (Prosem). Program semester berisi tentang target pengajaran yang harus dicapai selama kurun waktu satu semester.

Harapan pemerintah dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka semester ini, peserta didik mampu menguasai pengetahuan dan keterampilan serta mampu bersikap secara baik dalam satu kesatuan yang utuh.

Silabus dihilangkan dan diganti ATP

Mungkin saat penerapan kurikulum sebelumnya guru lebih akrab dengan istilah silabus. Akan tetapi, pada penerapan Kurikulum Merdeka Belajar sekarang istilah tersebut diganti menjadi

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

ATP disusun dengan mempertimbangkan alur yang logis dan sistematis berdasarkan tata urutan pembelajaran dari suatu fase pembelajaran.

Penyusunan ATP bisa dilakukan oleh sekolah sebagai bagian Kurikulum Operasional Sekolah (KOS). Namun, ketika sekolah belum menyusunnya, sekolah dapat mengambil ATP yang sudah pemerintah siapkan.

Kompetensi Inti (KI) menjadi Capaian Pembelajaran

Istilah pendidikan baru yang diganti pada era kurikulum merdeka adalah Kompetensi Inti (KI). Istilah yang digunakan Sekarang adalah Capaian Pembelajaran (CP). Capaian Pembelajaran berisi kompetensi atau karakter yang ingin dicapai pasca melaksanakan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu

Istilah Baru RPP menjadi Modul Ajar

Istilah pendidikan baru lain yang diganti adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) menjadi Modul Ajar.

Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid. Istilah ini mungkin menjadi berbeda tetapi pada dasarnya metode penyusunan Modul Ajar tetap sama dengan RPP.

Istilah baru tidak akan menjadi kesulitan baru. Sebab semua sudah dipehitungkan pemerintah. Prinsip utama pembuatan modul ajara nanti berpatok pada lingkungan kelas itu sendiri.

 

Sumber : kemendikbud.go.id