Kamis, 11 Agustus 2022

Tanah Liat Menjadi Burung Bul-bul ( Kisah Rasul )

 Nabi Isa adalah putra dari Maryam, yang merupakan keponakan dari nabi Zakaria. Saat mengandung nabi Isa, Maryam di fitnah oleh penduduk sekitar karena dia mengandung tanpa disentuh lelaki mana pun. Atas kehormatan Maryam itulah, Allah Ta'ala memberi karunia kepada Maryam dengan melahirkan nabi Isa mesti tanpa seorang ayah. 

Akhlaknya sangat baik, jujur santun dan suka menolong. Sehingga banyak orang yang suka kepadanya. Beliau tidak suka berhura hura atau bermain dengan teman sebayanya. Sehari hari dihabiskan bersama ibunya untuk belajar dan terus belajar. Dibawah bimbingan sangat ibu, nabi Isa tumbuh berkembang. Dia tidak pernah lalai untuk beribadah. 

Isa merupakan salah satu nabi yang bergelar ulul azmi, yaitu nabi dengan tingkat cobaan yang maha dahsyat tetapi dapat melaluinya dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Tanda tanda kenabian Isa sudah nampak sejak kecil. Kejadian diluar nalar itu membuat Maryam mendapat fitnah dari orang orang bani Israel yang menganggap bahwa Maryam adalah perempuan yang tidak baik. 

Seiring dengan berjalannya waktu, nabi Isa terus tumbuh dengan segudang keistimewaannya. Nabi Isa yang dibesarkan oleh ibunya telah menunjukkan tanda tanda kenabiannya sejak masih bayi ketika beliau mampu berbicara untuk menyangkal orang orang yang meragukan kekuasaan Allah Ta'ala. 

Nabi Isa tumbuh sebagai manusia yang taat beribadah dan terus belajar bersama ibunya untuk memahami kehidupan. Singkat cerita pada usia 30 tahun, malaikat Jibril menemui nabi Isa di bukit Zaitun untuk menyampaikan wahyu dan diangkatlah ia sebagai seorang nabi. Wahyu yang diturunkan Allah Ta'ala pada nabi Isa itu terangkum menjadi kitab Injil untuk menyempurnakan kitab sebelumnya yang diturunkan kepada nabi Musa yakni kitab Taurat. 

Tugas berat yang diemban nabi Isa untuk menyampaikan risalah kenabiannya kerap menghadapi tantangan dan rintangan yang luar biasa. Kala itu kaum bani Israel sedang berada di fase penuh kemaksiatan dimana para pendeta yang masih berpegang pada kitab Taurat tidak peduli dengan penyimpangan kaum bani Israel. 

Nabi Isa mau tidak mau harus berdebat dengan para pendeta itu dan atas kecerdasanya nabi Isa as mampu membungkam mereka para pendeta. Pada suatu hari, dakwah nabi Isa diketahui oleh raja Herodes yang kemudian menantang disampaikannya petunjuk dari Allah tersebut. Raja Herodes lalu mengumpulkan rakyatnya untuk menyaksikan kebenaran yang dibawa oleh nabi Isa. 

Raja Herodes yang tidak percaya dengan nabi Isa memintanya untuk menunjukkan satu mukjizat yang bisa membuktikan bahwa nabi Isa benar benar seorang nabi. Akhirnya dihadapan banyak pasang mata, nabi Isa mengambil tanah liat yang dibentuknya menjadi patung seekor burung. 

Patung tersebut kemudian ditiup oleh nabi Isa dan atas izin Allah Ta'ala berubahlah patung itu menjadi seekor burung yang hidup dan bisa terbang. Kejadian itu membuat kaum bani Israel begitu terkagum kagum dengan kemampuan nabi Isa. 

Oleh sebab itu kita sebagai umat muslim harus yakin bahwa nabi Isa adalah seorang manusia mulia yang mengemban amanah Allah Ta'ala untuk menyampaikan petunjuknya. Beliau ketika itu juga telah menyampaikan bahwa nabi yang terakhir bukanlah dirinya melainkan nabi Muhammad shallallahu'alaihi Wasallam. 

Editor : Alya Aprilinda C. (2) Davina Salsabila (4) / Kelompok 1_X KC


1 komentar: