Materi Al-Qur'an

Berisi tentang materi Al-Qur'an beserta perangkatnya.

Materi Hadist

Pelajaran tentang Hadist beserta perangkatnya.

Materi Sirah

Berisi tentang Sirah Sahabat dan cerita hikmah.

Minggu, 04 Agustus 2024

Soal Latihan Bab I Kajian QS. Al- Maidah/5 : 48 dan Hadist Tentang Perintah Berkompetisi dalam Kebaikan


Soal Latihan Bab I Kajian QS. Al- Maidah/5 : 48 dan Hadist Tentang Perintah Berkompetisi dalam Kebaikan


Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat Pada Pernyataan Berikut : 


1. QS. Al-Maidah ayat 48 menyebutkan bahwa Allah memberikan syariat kepada setiap umat. Bagaimana pandangan Anda tentang perbedaan syariat tersebut dalam konteks keberagaman umat beragama ?

   - a. Semua syariat harus disamakan untuk menghindari perselisihan

   - b. Perbedaan syariat menunjukkan keragaman dan kekayaan budaya yang harus dihargai

   - c. Hanya syariat Islam yang harus diikuti karena paling benar

   - d. Syariat yang berbeda menunjukkan kelemahan agama-agama lain

2. Dalam QS. Al-Maidah ayat 48, disebutkan bahwa Allah menguji manusia dengan memberikan aturan-aturan tertentu. Mengapa penting bagi setiap umat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan meskipun memiliki aturan yang berbeda ?

   - a. Agar tidak merasa iri dengan aturan umat lain

   - b. Untuk membuktikan bahwa aturan mereka yang paling benar

   - c. Karena setiap umat akan dinilai berdasarkan kepatuhan terhadap aturan mereka

   - d. Untuk menunjukkan kekuatan dan kekuasaan agama mereka

3. Hadis tentang perintah untuk bersegera dalam amal saleh mengandung pesan tentang waktu. Bagaimana Anda menerapkan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari ?

   - a. Menunda pekerjaan hingga waktu yang lebih nyaman

   - b. Memanfaatkan setiap kesempatan untuk berbuat baik

   - c. Mengutamakan pekerjaan dunia daripada ibadah

   - d. Menunggu orang lain melakukan kebaikan terlebih dahulu

4. Bagaimana prinsip "فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ" dalam QS. Al-Maidah ayat 48 dapat diterapkan dalam konteks kehidupan modern yang kompetitif ?

   - a. Dengan selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam segala hal, termasuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan kebaikan

   - b. Dengan berlomba-lomba dalam hal-hal material untuk menunjukkan kesuksesan

   - c. Dengan menjadikan kompetisi sebagai motivasi untuk terus melakukan perbuatan baik

   - d. Dengan tidak memperdulikan kompetisi dan fokus pada diri sendiri

5. Bagaimana Anda memahami konsep "مُهَيْمِنًا عَلَيْهِ" (sebagai penjaga) dalam QS. Al-Maidah ayat 48 dalam kaitannya dengan Al-Qur'an ?

   - a. Al-Qur'an adalah kitab yang membenarkan semua kitab sebelumnya tanpa kecuali

   - b. Al-Qur'an membatalkan semua ajaran sebelumnya tanpa pengecualian

   - c. Al-Qur'an berfungsi sebagai penjaga kebenaran dari kitab-kitab sebelumnya

   - d. Al-Qur'an hanya relevan untuk umat Islam dan tidak berlaku untuk umat lain

6. Mengapa Allah menyuruh kita untuk tidak mengikuti hawa nafsu dalam memutuskan perkara, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Maidah ayat 48 ?

   - a. Karena hawa nafsu selalu membawa kebaikan

   - b. Karena hawa nafsu dapat membuat kita menyimpang dari kebenaran

   - c. Karena mengikuti hawa nafsu membuat kita lebih bijaksana

   - d. Karena hawa nafsu adalah sifat yang harus dipertahankan

7. Apa yang dimaksud dengan "إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا" (hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya) dalam QS. Al-Maidah ayat 48 ?

   - a. Semua manusia akan kembali kepada Allah untuk dihakimi

   - b. Hanya umat Islam yang akan kembali kepada Allah

   - c. Semua manusia akan kembali kepada dunia setelah mati

   - d. Hanya para nabi yang akan kembali kepada Allah

8. Bagaimana Anda memahami pesan dalam hadis tentang bersegera dalam amal saleh dalam konteks tantangan zaman modern ?

   - a. Fokus pada pengembangan karier dan menunda amal saleh

   - b. Mengutamakan amal saleh meski tantangan zaman semakin berat

   - c. Menyesuaikan amal saleh dengan norma-norma modern tanpa memprioritaskannya

   - d. Menunggu kesempatan yang tepat untuk berbuat baik

9. Bagaimana prinsip berlomba-lomba dalam kebaikan bisa diterapkan dalam lingkungan kerja ?

   - a. Dengan saling bersaing secara tidak sehat untuk mendapatkan pujian

   - b. Dengan saling membantu dan memotivasi dalam mencapai tujuan kebaikan bersama

   - c. Dengan mengabaikan aturan perusahaan demi amal

   - d. Dengan fokus pada kepentingan pribadi dan mengabaikan tim

10. Mengapa penting untuk memahami perbedaan syariat di antara berbagai umat sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Maidah ayat 48 ?

    - a. Agar bisa saling menyalahkan perbedaan

    - b. Untuk memahami dan menghormati keberagaman dalam beragama

    - c. Untuk menentukan siapa yang paling benar

    - d. Agar bisa mengajak umat lain mengikuti syariat kita

11. Bagaimana cara kita memastikan bahwa kita tidak mengikuti hawa nafsu saat berbuat baik, seperti yang dianjurkan dalam QS. Al-Maidah ayat 48 ?

    - a. Dengan selalu mengikuti kata hati tanpa pengecualian

    - b. Dengan memastikan bahwa setiap tindakan didasarkan pada prinsip-prinsip kebenaran

    - c. Dengan mengikuti apa yang dianggap populer dan diterima masyarakat

    - d. Dengan menunggu petunjuk langsung dari Allah dalam setiap situasi

12. Bagaimana hubungan antara ajaran dalam QS. Al-Maidah ayat 48 dan prinsip kesetaraan dalam Islam ?

    - a. Ajaran ini menekankan bahwa semua umat memiliki hak dan kewajiban yang sama

    - b. Ajaran ini menunjukkan bahwa hanya umat Islam yang memiliki hak untuk diakui

    - c. Ajaran ini menunjukkan bahwa perbedaan syariat menandakan ketidaksetaraan

    - d. Ajaran ini menekankan perbedaan perlakuan terhadap umat berbeda

13. Apa yang dimaksud dengan "فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ" dalam QS. Al-Maidah ayat 48 ?

    - a. Allah akan memberitahu tentang hal-hal yang kita perselisihkan di dunia

    - b. Allah akan memberitahu tentang dosa-dosa yang kita lakukan

    - c. Allah akan memberitahu tentang amal-amal baik yang kita lakukan

    - d. Allah akan memberitahu tentang rahasia kehidupan yang tersembunyi

14. Dalam konteks hadis, bagaimana Anda memahami pentingnya waktu dalam berbuat kebaikan ?

    - a. Waktu tidak penting, yang penting adalah niat

    - b. Menunda kebaikan adalah tanda kebijaksanaan

    - c. Setiap saat adalah kesempatan untuk berbuat baik, dan harus dimanfaatkan

    - d. Kebaikan bisa dilakukan kapan saja, tidak perlu tergesa-gesa

15. Bagaimana penerapan ajaran "فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ" dalam kehidupan sosial masyarakat ?

    - a. Dengan bersaing dalam hal-hal duniawi seperti kekayaan

    - b. Dengan berusaha memberikan kontribusi terbaik dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan

    - c. Dengan menonjolkan diri sebagai yang paling baik di masyarakat

    - d. Dengan menghindari semua bentuk kompetisi untuk menjaga kedamaian

16. Mengapa Allah memberikan aturan dan jalan yang berbeda kepada setiap umat, menurut QS. Al-Maidah ayat 48 ?

    - a. Karena setiap umat memiliki kapasitas yang berbeda

    - b. Karena Allah ingin menunjukkan favoritisme terhadap umat tertentu

    - c. Sebagai ujian untuk melihat siapa yang paling patuh

    - d. Karena perbedaan tersebut tidak penting dan hanya dekoratif

17. Apa yang dimaksud dengan "بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ" dalam hadis Nabi ?

    - a. Bersegeralah dalam perbuatan baik sebelum kesempatan hilang

    - b. Lakukan amal saleh hanya jika itu mudah

    - c. Menunggu tanda-tanda dari Allah sebelum berbuat baik

    - d. Fokus pada amal saleh yang besar saja, abaikan yang kecil

18. Bagaimana Anda dapat membedakan antara mengikuti hawa nafsu dan mengikuti kebenaran dalam berbuat baik, berdasarkan QS. Al-Maidah ayat 48 ?

    - a. Hawa nafsu biasanya membawa kepuasan langsung, sedangkan kebenaran mungkin membutuhkan pengorbanan

    - b. Hawa nafsu selalu terlihat benar, sedangkan kebenaran sering kali tersembunyi

    - c. Kebenaran selalu populer, sedangkan hawa nafsu biasanya ditolak

    - d. Hawa nafsu dan kebenaran tidak dapat dibedakan dalam berbuat baik

19. Apa implikasi dari ajaran bahwa kita akan kembali kepada Allah dan Dia akan memberitahukan tentang apa yang kita perselisihkan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Maidah ayat 48 ?

    - a. Kita harus menunda penyelesaian perselisihan hingga hari kiamat

    - b. Kita harus mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan Allah tentang perselisihan kita

    - c. Kita tidak perlu khawatir tentang perselisihan karena Allah akan menyelesaikannya

    - d. Perselisihan adalah bagian alami dari kehidupan dan tidak perlu dikhawatirkan

20. Apa makna dari anjuran "بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ" dalam konteks kehidupan modern yang serba cepat ?

    - a. Menunda-nunda adalah bagian dari strategi kehidupan yang baik

    - b. Amal saleh hanya perlu dilakukan jika ada waktu luang

    - c. Prioritaskan amal saleh meskipun di tengah kesibukan

    - d. Amal saleh tidak relevan dalam kehidupan modern


Kajian QS. Al- Maidah/5 : 48 dan Hadist Tentang Perintah Berkompetisi dalam Kebaikan

Kajian QS. Al- Maidah/5 : 48 dan Hadist Tentang Perintah Berkompetisi dalam Kebaikan

Surah Al-Maidah/5 ayat 48, adalah salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menyentuh tema keadilan, kebenaran, dan kompetisi dalam kebaikan. Berikut adalah teks ayat tersebut dalam bahasa Arab, beserta terjemahannya :

Teks Al-Qur'an

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا 

جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَـٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا 

الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

1. Kajian Tajwid

Kata/Frasa Arab

Hukum Tajwid

Penjelasan

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ

Idgham Bighunnah

Pada "نْ" bertemu dengan "ز" menjadi "ن" diidghamkan dan didengungkan

إِلَيْكَ

Mad Thabi'i

Mad asli yang dibaca panjang 2 harakat karena ada huruf mad (ي) dan sebelumnya ada huruf berharakat kasrah.

بِالْحَقِّ

Alif Lam Syamsiah

Huruf "ل" pada "ال" tidak dibaca, dan huruf "ح" setelahnya dibaca dengan tajam karena termasuk huruf syamsiah.

مُصَدِّقًا

Idgham Syafawi

"م" sukun bertemu dengan "ب" maka terjadi penggabungan dengan dengungan.

لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ

Mad Jaiz Munfasil

Mad thabi'i diikuti oleh hamzah di lain kata, sehingga boleh dibaca panjang 2, 4, atau 6 harakat.

يَدَيْهِ مِنَ

Idgham Bilaghunnah

"نْ" bertemu dengan "م" menyebabkan "ن" diidghamkan tanpa dengung.

الْكِتَابِ

Alif Lam Qamariyah

"ل" pada "ال" dibaca dengan jelas karena "ك" adalah huruf qamariyah.

وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ

Mad Asli

Huruf "ي" didahului oleh kasrah dan "ن" setelahnya berharakat fathah, dibaca panjang 2 harakat.

فَاحْكُم بَيْنَهُم

Ikhfa' Syafawi

"م" sukun bertemu dengan "ب" menyebabkan bacaan ikhfaa' dengan dengung.

بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ

Idgham Bilaghunnah

"نْ" bertemu dengan "ل" menyebabkan "ن" diidghamkan tanpa dengung.

وَلَا تَتَّبِعْ

Idgham Mutamathilain

"ت" pertama bertemu dengan "ت" kedua, sehingga huruf pertama diidghamkan ke huruf kedua.

بِمَا أَتَاكُم

Mad Badal

Hamzah bertemu dengan mad asli, dibaca panjang 2 harakat.

شَاءَ اللَّهُ

Mad Wajib Muttasil

Mad asli bertemu dengan hamzah dalam satu kata, dibaca panjang 4-5 harakat.

لَوْ شَاءَ اللَّهُ

Idgham Bilaghunnah

"نْ" bertemu dengan "ل" menyebabkan "ن" diidghamkan tanpa dengung.

شَاءَ اللَّهُ

Mad Wajib Muttasil

Mad asli bertemu dengan hamzah dalam satu kata, dibaca panjang 4-5 harakat.

إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ

Mad Thabi'i

Mad asli, dibaca panjang 2 harakat.

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

Alif Lam Qamariyah

"ل" pada "ال" dibaca dengan jelas karena "خ" adalah huruf qamariyah.

إِلَى اللَّهِ

Mad Thabi'i

Mad asli, dibaca panjang 2 harakat.

2. Arti per Kata

Kata Arab

Arti

وَأَنزَلْنَا

Dan Kami telah menurunkan

إِلَيْكَ

Kepadamu

الْكِتَابَ

Kitab (Al-Qur'an)

بِالْحَقِّ

Dengan kebenaran

مُصَدِّقًا

Membenarkan

لِّمَا

Apa yang

بَيْنَ

Antara

يَدَيْهِ

Tangannya (sebelumnya)

مِنَ

Dari

الْكِتَابِ

Kitab

وَمُهَيْمِنًا

Dan sebagai penjaga

عَلَيْهِ

Terhadapnya

فَاحْكُم

Maka putuskanlah

بَيْنَهُم

Di antara mereka

بِمَا

Dengan apa

أَنزَلَ

Yang Allah turunkan

اللَّهُ

Allah

وَلَا

Dan jangan

تَتَّبِعْ

Kamu mengikuti

أَهْوَاءَهُمْ

Hawa nafsu mereka

عَمَّا

Dari apa

جَاءَكَ

Datang kepadamu

مِنَ

Dari

الْحَقِّ

Kebenaran

لِكُلٍّ

Untuk setiap

جَعَلْنَا

Kami jadikan

مِنكُمْ

Di antara kamu

شِرْعَةً

Syariat

وَمِنْهَاجًا

Dan jalan

وَلَوْ

Dan kalau

شَاءَ

Menghendaki

اللَّهُ

Allah

لَجَعَلَكُمْ

Tentulah Dia menjadikan kalian

أُمَّةً

Satu umat

وَاحِدَةً

Yang satu

وَلَٰكِن

Tetapi

لِّيَبْلُوَكُمْ

Untuk menguji kamu

فِي

Dalam

مَا

Apa

آتَاكُمْ

Yang diberikan kepadamu

فَاسْتَبِقُوا

Maka berlomba-lombalah

الْخَيْرَاتِ

Dalam kebaikan

إِلَى

Kepada

اللَّهِ

Allah

مَرْجِعُكُمْ

Kembali kamu semua

جَمِيعًا

Semua

فَيُنَبِّئُكُم

Maka Dia memberitahukan kepadamu

بِمَا

Tentang apa

كُنتُمْ

Kamu

فِيهِ

Dalam

تَخْتَلِفُونَ

Berselisih

3. Terjemahan :

"Dan Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya dari kitab dan sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu." (QS. Al-Maidah: 48)

4. Penjelasan Ayat :

1. Penurunan Kitab dengan Kebenaran : Ayat ini dimulai dengan penegasan bahwa Al-Qur'an diturunkan dengan kebenaran, sebagai penguat kitab-kitab suci sebelumnya dan sebagai ukuran untuk menilai kebenaran ajaran-ajaran tersebut.

2. Tidak Mengikuti Hawa Nafsu : Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk tidak mengikuti keinginan atau hawa nafsu manusia yang menyimpang dari kebenaran yang telah datang.

3. Aturan dan Jalan yang Terang : Allah menjelaskan bahwa setiap umat memiliki syariat (aturan) dan jalan yang terang. Ini menunjukkan bahwa Allah memberikan petunjuk yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing umat.

4. Ujian dalam Perbedaan : Allah menegaskan bahwa perbedaan di antara umat-umat bukanlah untuk memecah belah, tetapi sebagai ujian bagi mereka dalam menjalani apa yang telah diberikan kepada mereka.

5. Kompetisi dalam Kebaikan : Ayat ini mendorong umat manusia untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, menunjukkan bahwa dalam Islam, kompetisi yang sehat dan positif dalam berbuat baik sangat dianjurkan.

6. Kembali kepada Allah : Semua manusia pada akhirnya akan kembali kepada Allah, dan di hadapan-Nya, segala perbedaan akan dijelaskan dan diadili dengan seadil-adilnya.

Kesimpulan Ayat :

Ayat ini mengajarkan bahwa Al-Qur'an adalah panduan yang benar yang harus diikuti, tidak boleh disesatkan oleh hawa nafsu, dan setiap umat memiliki petunjuk yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Ayat ini juga mendorong umat manusia untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan sebagai cara untuk meraih keridhaan Allah.

Kajian Hadsit Tentang Kompetisi dalam Kebaikan

Hadis tentang kompetisi dalam kebaikan adalah salah satu aspek penting dalam ajaran Islam yang mendorong umat untuk saling berlomba dalam melakukan perbuatan baik. Berikut ini adalah salah satu hadis yang berkaitan dengan tema ini:

Teks Hadis 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ

Terjemahan 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersegeralah dalam melakukan amal-amal saleh."

Penjelasan Hadis :

1. Anjuran untuk Bersegera dalam Kebaikan : Hadis ini menganjurkan umat Islam untuk tidak menunda-nunda dalam melakukan amal saleh atau kebaikan. Ini berarti seseorang harus memanfaatkan kesempatan untuk melakukan kebaikan secepat mungkin sebelum hal-hal yang menghalangi datang.

2. Makna "Bersegera": Kata "بَادِرُوا" (bersegeralah) dalam hadis ini menunjukkan sikap aktif dan proaktif dalam melakukan kebaikan. Ini bisa mencakup berbagai bentuk kebaikan, seperti beramal, menolong orang lain, meningkatkan ibadah, dan lain-lain.

3. Amal Saleh sebagai Kompetisi : Dalam Islam, ada konsep "سَبْق" atau berlomba dalam kebaikan. Ini bukan tentang bersaing dalam arti negatif, tetapi lebih kepada saling mendorong dan memotivasi untuk menjadi lebih baik dalam kebaikan. Ini juga selaras dengan QS. Al-Maidah ayat 48 yang menyebutkan "فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ" (berlomba-lombalah dalam kebaikan).

4. Pentingnya Waktu : Hadis ini juga mengingatkan kita akan pentingnya waktu dan kesempatan. Sebelum hal-hal seperti kesulitan, sakit, atau kematian menghalangi kita, kita dianjurkan untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk berbuat baik.

Kesimpulan 

Hadis ini mendorong umat Islam untuk berlomba-lomba dalam melakukan amal saleh dengan cepat dan tidak menunda-nunda. Ini mengajarkan bahwa dalam hidup, selalu ada peluang untuk berbuat baik, dan kita harus mengambil peluang tersebut sebelum terlambat. Kompetisi dalam kebaikan adalah salah satu cara untuk menggapai ridha Allah dan meningkatkan diri dalam ketaatan kepada-Nya.