Tauhid memiliki urgensi yang sangat besar dalam Islam. Sebab dialah pondasi. Dialah yang paling utama membedakan orang mukmin dan orang kafir. Berikut ini delapan urgensi dan keutamaannya.
1. Tujuan penciptaan manusia
Tauhid merupakan tujuan penciptaan
manusia. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat: 56)
2. Hakikat
dakwah para Rasul
Semua nabi dan rasul, mereka berkhotbah kepada orang-orang menurut waktu mereka. Dalam syariah termasuk ritual ibadah, bisa jadi setiap rasul berbeda-beda. Misalnya, puasa Nabi Adam selama tiga hari setiap bulan, yang sekarang kita kenal dengan puasa ayyamul bidh. Puasa Nabi Daud dan kaumnya, satu hari puasa dan satu hari tidak. Apa yang sekarang kita kenal sebagai David's Fast .
Keduanya sekarang sunnah. Sedangkan yang wajib bagi umat Nabi Muhammad adalah Puasa Ramadhan.
Demikian pula shalat. Umat terdahulu shalatnya bukan lima waktu
seperti sekarang. Bahkan Nabi Isa dan umatnya hanya boleh shalat di mihrab.
Tidak seperti sekarang yang mudah bisa kita lakukan di mana pun, khususnya
ketika sedang safar.
Meski terkadang syariat berbeda, namun esensi dakwah semua Nabi dan Rasul adalah sama. Yaitu bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul kepada setiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut" (QS. An Nahl: 36)
3. Intisari Ajaran Islam
Ajaran Islam sangat luas. Ia mencakup segala segi kehidupan.
Tidak ada satu pun bidang kecuali Islam punya aturannya. Mulai dari pribadi,
keluarga, pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan hukum. Mulai dari bangun
tidur hingga tidur lagi.
Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna. Dan inti ajarannya adalah tauhid. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala baik dalam rububiyyah, uluhiyah maupun asma wa shifat.
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu kecuali Kami mengungkapkan kepadanya: "Tidak ada Tuhan (yang benar) selain Aku, maka sembahlah Aku". (QS. Al Anbiya': 25)
4.
Kunci Keselamatan
Tauhid adalah kunci keselamatan hidup, terutama kehidupan di
akhirat. Tanpa bertauhid, seseorang akan celaka, kekal abadi di neraka.
Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Saya pernah digendong oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas seekor keledai bernama Ufair. Maka dia berkata, "Wahai Muadz, tahukah Anda apa hak Allah yang harus dipenuhi oleh seorang hamba? hamba-Nya dan hak hamba apa yang harus dipenuhi oleh Allah?”
Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau juga bersabda, “Hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya adalah beribadah kepada-Nya saja dan tidak melakukan syirik kepada-Nya. Sedangkan hak seorang hamba yang pasti akan dipenuhi oleh Allah adalah bahwa Allah tidak akan menyiksa orang-orang yang tidak berbuat syirik kepada-Nya.”
Saya bertanya, "Ya Rasulullah, apakah saya tidak perlu menyampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?" Dia menjawab, "Jangan sampaikan kabar baik ini kepada mereka, karena itu mereka akan mengandalkan diri mereka sendiri (tidak ingin berbuat lebih)." (HR.Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan tulus, hanya berharap wajah Allah.” (HR.Bukhari dan Muslim)
5.
Kunci Keamanan dan Petunjuk
Tauhid adalah kunci keamanan dan hidayah. Seseorang yang bertauhid kepada Allah, di dunia ini mereka merasakan kebahagiaan hidup yang hakiki dan di akhirat mereka selamat dari azab yang pedih. Dengan tauhid, seseorang akan mendapat hidayah Allah untuk melakukan amalan-amalan baik berikut ini yang tidak didapatkan oleh orang-orang yang menyekutukan-Nya.
Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah
yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS. Al Anbiya’: 25)
6.
Kunci Masuk Surga
Tauhid adalah kunci masuk surga. Tanpa tauhid, seseorang tak
bisa memasukinya. Sebaliknya, sebanyak apa pun dosa seseorang, jika ia bertauhid
kepada Allah, niscaya ia akan masuk surga meskipun terlebih dahulu harus
mempertanggungjawabkan doa-dosa yang belum mendapat ampunan. Ketika dosanya
Allah ampuni, ia akan masuk surga dan abadi di sana.
Seseorang yang meninggal dalam kondisi bertauhid tanpa
menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dosa-dosanya akan Allah ampuni.
Meskipun dosa itu sebesar langit dan bumi.
8.
Keutamaan Besar
Ungkapan tauhid laa ilaaha illallah memiliki keutamaan yang sangat besar. Di hadapan Allah, kalimat tayyibah ini lebih berat dari tujuh langit dan bumi.
Allah berfirman, “Wahai Musa, jika tujuh langit dan penghuninya selain Aku dan tujuh bumi ditempatkan pada salah satu daun timbangan, sedangkan Laa ilaaha illallah ditempatkan pada daun timbangan yang lain, maka Laa ilaaha illallah akan pasti lebih berat.” (HR. Tirmidzi)
Kalimat tahlil laa ilaaha illallah juga
merupakan dzikir paling utama. Rasulullah menganjurkan untuk memperbarui
keimanan dengan kalimat thayyibah ini.
Editor : M. Amin, S.PdI
Sumber : https://bersamadakwah.net/pengertian-tauhid/