Kajian Berpikir Kritis dari Surah Ali Imran Ayat 190-191
Surah Ali Imran ayat 190-191 adalah dua ayat dalam Al-Qur'an yang menekankan pentingnya berpikir kritis dalam memahami fenomena alam dan realitas kehidupan. Ayat-ayat ini menawarkan pelajaran berharga tentang bagaimana seorang Muslim harus mengamati dan merenungkan ciptaan Allah dengan akal yang jernih. Berikut adalah materi berpikir kritis yang dapat diambil dari kedua ayat tersebut :
Kesimpulan Ayat
Dalam rangka menjadi Muslim yang baik, berpikir
kritis adalah suatu keterampilan yang harus terus diasah dan digunakan untuk
memahami realitas dunia dan keagungan penciptaan Allah. Dengan berpikir kritis,
kita dapat lebih menghargai keajaiban alam semesta dan menghadapi kehidupan
dengan pemahaman yang lebih mendalam dan bijaksana.
Mencintai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Berdasar Kajian Surah Ar-Rahman : Ayat 33
Surah Ar-Rahman ayat 33 adalah ayat dalam Al-Qur'an yang menekankan keagungan Allah sebagai pencipta segala sesuatu, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Ayat ini mengajak manusia untuk mengembangkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu bentuk penghormatan terhadap kebesaran Allah. Berikut adalah materi tentang mencintai IPTEK yang dapat diambil dari ayat tersebut :
Upaya Untuk Mencintai IPTEK
Menghargai Ciptaan Allah
Mendorong untuk Mengetahui Lebih Banyak
Memahami Batasan Manusia
Kembangkan Ilmu dengan Hujjah (Beralasan)
Memanfaatkan IPTEK untuk Kebaikan
Bersyukur atas Anugerah IPTEK
Dengan mencintai IPTEK sesuai dengan ajaran Surah
Ar-Rahman ayat 33, kita dapat menjadi manusia yang lebih berilmu, bermanfaat
bagi orang lain, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui pemahaman dan
penghormatan terhadap ciptaan-Nya.
Berpikir Kritis Berdasar dari Beberapa Hadist Nabi
Hadis Nabi adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan
persetujuan dari Nabi Muhammad SAW. Hadis-hadis tersebut memiliki makna
mendalam dan nilai pedagogis yang dapat membantu kita dalam mengembangkan
kemampuan berpikir kritis.
Berikut adalah materi berpikir kritis berdasarkan
beberapa hadis Nabi :
"مَنْ
كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ"
Artinya: "Barangsiapa yang dengan sengaja berdusta
atas namaku, hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di Neraka." (HR.
Bukhari)
Hadis ini mengajarkan pentingnya memeriksa keaslian
informasi sebelum menyebarkannya. Berpikir kritis memerlukan sikap skeptis
dalam menerima dan menyampaikan informasi, terutama hadis dan perkataan Nabi,
untuk menghindari penyebaran informasi yang salah atau palsu.
"مَنْ
سَأَلَ اللَّهَ الْعِلْمَ سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ"
Artinya: "Barangsiapa yang mencari ilmu, Allah akan
memudahkan jalannya menuju surga." (HR. Muslim)
Hadis ini mengajarkan pentingnya mencari ilmu dengan
bertanya dan memahami dengan baik. Berpikir kritis berarti selalu ingin tahu,
mengajukan pertanyaan yang relevan, dan mencari jawaban dengan mengandalkan
sumber-sumber yang kredibel untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
"الْمُؤْمِنُ
الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى
كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجَزْ"
Artinya: "Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan
lebih dicintai oleh Allah daripada seorang mukmin yang lemah, dan pada keduanya
ada kebaikan. Berusahalah untuk mencari apa yang bermanfaat bagimu, mintalah
pertolongan kepada Allah, dan janganlah merasa lemah." (HR. Muslim)
Hadis ini mengajarkan pentingnya menganalisis situasi dan
mempertimbangkan konsekuensi tindakan sebelum mengambil keputusan. Berpikir
kritis berarti mempertimbangkan dengan cermat dan bijaksana untuk memilih
tindakan yang akan memberikan manfaat terbaik.
"مَنْ
يَضْمَنْ لِى مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ
الْجَنَّةَ"
Artinya: "Barangsiapa dapat menjamin untukku apa
yang ada di antara dua tulang pipinya (lidah) dan apa yang ada di antara dua
pahanya (kaki), maka aku menjamin baginya surga." (HR. Bukhari)
Hadis ini mengajarkan tentang pentingnya berpikir sebelum
berbicara atau bertindak. Berpikir kritis berarti mengendalikan ucapan dan
perbuatan kita dengan mempertimbangkan akibatnya, sehingga kita tidak terjerumus
dalam ucapan atau tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
"لاَ
يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ"
Artinya: "Tidak sempurna keimanan seorang di antara
kamu hingga dia mencintai bagi saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya
sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengajarkan tentang empati dan penilaian diri.
Berpikir kritis berarti melihat dan mengevaluasi diri sendiri, serta
memperbaiki perilaku agar lebih baik dan saling menghargai satu sama lain.
Khulashah
Dalam mengembangkan berpikir kritis, kita dapat mengambil
pelajaran dari hadis-hadis Nabi yang menekankan pentingnya menyelidiki,
mempertimbangkan, dan bertindak secara bijaksana. Dengan mengaplikasikan
nilai-nilai dari hadis-hadis tersebut, kita dapat menjadi individu yang lebih
berpengetahuan, berempati, dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan kita.
Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas XI
Oleh : M.Amin, S.PdI (085851400919)
Sumber Bacaan
-
Buku Paket Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI
Penerbit : Pusat KP BP3 Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Buku
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK Kelas XI Penerbit : Airlangga
- Berbagai
Sumber