Materi Al-Qur'an

Berisi tentang materi Al-Qur'an beserta perangkatnya.

Materi Hadist

Pelajaran tentang Hadist beserta perangkatnya.

Materi Sirah

Berisi tentang Sirah Sahabat dan cerita hikmah.

Minggu, 04 Agustus 2024

Kajian QS. Al- Maidah/5 : 48 dan Hadist Tentang Perintah Berkompetisi dalam Kebaikan

Kajian QS. Al- Maidah/5 : 48 dan Hadist Tentang Perintah Berkompetisi dalam Kebaikan

Surah Al-Maidah/5 ayat 48, adalah salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menyentuh tema keadilan, kebenaran, dan kompetisi dalam kebaikan. Berikut adalah teks ayat tersebut dalam bahasa Arab, beserta terjemahannya :

Teks Al-Qur'an

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا 

جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَـٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا 

الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

1. Kajian Tajwid

Kata/Frasa Arab

Hukum Tajwid

Penjelasan

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ

Idgham Bighunnah

Pada "نْ" bertemu dengan "ز" menjadi "ن" diidghamkan dan didengungkan

إِلَيْكَ

Mad Thabi'i

Mad asli yang dibaca panjang 2 harakat karena ada huruf mad (ي) dan sebelumnya ada huruf berharakat kasrah.

بِالْحَقِّ

Alif Lam Syamsiah

Huruf "ل" pada "ال" tidak dibaca, dan huruf "ح" setelahnya dibaca dengan tajam karena termasuk huruf syamsiah.

مُصَدِّقًا

Idgham Syafawi

"م" sukun bertemu dengan "ب" maka terjadi penggabungan dengan dengungan.

لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ

Mad Jaiz Munfasil

Mad thabi'i diikuti oleh hamzah di lain kata, sehingga boleh dibaca panjang 2, 4, atau 6 harakat.

يَدَيْهِ مِنَ

Idgham Bilaghunnah

"نْ" bertemu dengan "م" menyebabkan "ن" diidghamkan tanpa dengung.

الْكِتَابِ

Alif Lam Qamariyah

"ل" pada "ال" dibaca dengan jelas karena "ك" adalah huruf qamariyah.

وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ

Mad Asli

Huruf "ي" didahului oleh kasrah dan "ن" setelahnya berharakat fathah, dibaca panjang 2 harakat.

فَاحْكُم بَيْنَهُم

Ikhfa' Syafawi

"م" sukun bertemu dengan "ب" menyebabkan bacaan ikhfaa' dengan dengung.

بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ

Idgham Bilaghunnah

"نْ" bertemu dengan "ل" menyebabkan "ن" diidghamkan tanpa dengung.

وَلَا تَتَّبِعْ

Idgham Mutamathilain

"ت" pertama bertemu dengan "ت" kedua, sehingga huruf pertama diidghamkan ke huruf kedua.

بِمَا أَتَاكُم

Mad Badal

Hamzah bertemu dengan mad asli, dibaca panjang 2 harakat.

شَاءَ اللَّهُ

Mad Wajib Muttasil

Mad asli bertemu dengan hamzah dalam satu kata, dibaca panjang 4-5 harakat.

لَوْ شَاءَ اللَّهُ

Idgham Bilaghunnah

"نْ" bertemu dengan "ل" menyebabkan "ن" diidghamkan tanpa dengung.

شَاءَ اللَّهُ

Mad Wajib Muttasil

Mad asli bertemu dengan hamzah dalam satu kata, dibaca panjang 4-5 harakat.

إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ

Mad Thabi'i

Mad asli, dibaca panjang 2 harakat.

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

Alif Lam Qamariyah

"ل" pada "ال" dibaca dengan jelas karena "خ" adalah huruf qamariyah.

إِلَى اللَّهِ

Mad Thabi'i

Mad asli, dibaca panjang 2 harakat.

2. Arti per Kata

Kata Arab

Arti

وَأَنزَلْنَا

Dan Kami telah menurunkan

إِلَيْكَ

Kepadamu

الْكِتَابَ

Kitab (Al-Qur'an)

بِالْحَقِّ

Dengan kebenaran

مُصَدِّقًا

Membenarkan

لِّمَا

Apa yang

بَيْنَ

Antara

يَدَيْهِ

Tangannya (sebelumnya)

مِنَ

Dari

الْكِتَابِ

Kitab

وَمُهَيْمِنًا

Dan sebagai penjaga

عَلَيْهِ

Terhadapnya

فَاحْكُم

Maka putuskanlah

بَيْنَهُم

Di antara mereka

بِمَا

Dengan apa

أَنزَلَ

Yang Allah turunkan

اللَّهُ

Allah

وَلَا

Dan jangan

تَتَّبِعْ

Kamu mengikuti

أَهْوَاءَهُمْ

Hawa nafsu mereka

عَمَّا

Dari apa

جَاءَكَ

Datang kepadamu

مِنَ

Dari

الْحَقِّ

Kebenaran

لِكُلٍّ

Untuk setiap

جَعَلْنَا

Kami jadikan

مِنكُمْ

Di antara kamu

شِرْعَةً

Syariat

وَمِنْهَاجًا

Dan jalan

وَلَوْ

Dan kalau

شَاءَ

Menghendaki

اللَّهُ

Allah

لَجَعَلَكُمْ

Tentulah Dia menjadikan kalian

أُمَّةً

Satu umat

وَاحِدَةً

Yang satu

وَلَٰكِن

Tetapi

لِّيَبْلُوَكُمْ

Untuk menguji kamu

فِي

Dalam

مَا

Apa

آتَاكُمْ

Yang diberikan kepadamu

فَاسْتَبِقُوا

Maka berlomba-lombalah

الْخَيْرَاتِ

Dalam kebaikan

إِلَى

Kepada

اللَّهِ

Allah

مَرْجِعُكُمْ

Kembali kamu semua

جَمِيعًا

Semua

فَيُنَبِّئُكُم

Maka Dia memberitahukan kepadamu

بِمَا

Tentang apa

كُنتُمْ

Kamu

فِيهِ

Dalam

تَخْتَلِفُونَ

Berselisih

3. Terjemahan :

"Dan Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya dari kitab dan sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu." (QS. Al-Maidah: 48)

4. Penjelasan Ayat :

1. Penurunan Kitab dengan Kebenaran : Ayat ini dimulai dengan penegasan bahwa Al-Qur'an diturunkan dengan kebenaran, sebagai penguat kitab-kitab suci sebelumnya dan sebagai ukuran untuk menilai kebenaran ajaran-ajaran tersebut.

2. Tidak Mengikuti Hawa Nafsu : Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk tidak mengikuti keinginan atau hawa nafsu manusia yang menyimpang dari kebenaran yang telah datang.

3. Aturan dan Jalan yang Terang : Allah menjelaskan bahwa setiap umat memiliki syariat (aturan) dan jalan yang terang. Ini menunjukkan bahwa Allah memberikan petunjuk yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing umat.

4. Ujian dalam Perbedaan : Allah menegaskan bahwa perbedaan di antara umat-umat bukanlah untuk memecah belah, tetapi sebagai ujian bagi mereka dalam menjalani apa yang telah diberikan kepada mereka.

5. Kompetisi dalam Kebaikan : Ayat ini mendorong umat manusia untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, menunjukkan bahwa dalam Islam, kompetisi yang sehat dan positif dalam berbuat baik sangat dianjurkan.

6. Kembali kepada Allah : Semua manusia pada akhirnya akan kembali kepada Allah, dan di hadapan-Nya, segala perbedaan akan dijelaskan dan diadili dengan seadil-adilnya.

Kesimpulan Ayat :

Ayat ini mengajarkan bahwa Al-Qur'an adalah panduan yang benar yang harus diikuti, tidak boleh disesatkan oleh hawa nafsu, dan setiap umat memiliki petunjuk yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Ayat ini juga mendorong umat manusia untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan sebagai cara untuk meraih keridhaan Allah.

Kajian Hadsit Tentang Kompetisi dalam Kebaikan

Hadis tentang kompetisi dalam kebaikan adalah salah satu aspek penting dalam ajaran Islam yang mendorong umat untuk saling berlomba dalam melakukan perbuatan baik. Berikut ini adalah salah satu hadis yang berkaitan dengan tema ini:

Teks Hadis 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ

Terjemahan 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersegeralah dalam melakukan amal-amal saleh."

Penjelasan Hadis :

1. Anjuran untuk Bersegera dalam Kebaikan : Hadis ini menganjurkan umat Islam untuk tidak menunda-nunda dalam melakukan amal saleh atau kebaikan. Ini berarti seseorang harus memanfaatkan kesempatan untuk melakukan kebaikan secepat mungkin sebelum hal-hal yang menghalangi datang.

2. Makna "Bersegera": Kata "بَادِرُوا" (bersegeralah) dalam hadis ini menunjukkan sikap aktif dan proaktif dalam melakukan kebaikan. Ini bisa mencakup berbagai bentuk kebaikan, seperti beramal, menolong orang lain, meningkatkan ibadah, dan lain-lain.

3. Amal Saleh sebagai Kompetisi : Dalam Islam, ada konsep "سَبْق" atau berlomba dalam kebaikan. Ini bukan tentang bersaing dalam arti negatif, tetapi lebih kepada saling mendorong dan memotivasi untuk menjadi lebih baik dalam kebaikan. Ini juga selaras dengan QS. Al-Maidah ayat 48 yang menyebutkan "فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ" (berlomba-lombalah dalam kebaikan).

4. Pentingnya Waktu : Hadis ini juga mengingatkan kita akan pentingnya waktu dan kesempatan. Sebelum hal-hal seperti kesulitan, sakit, atau kematian menghalangi kita, kita dianjurkan untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk berbuat baik.

Kesimpulan 

Hadis ini mendorong umat Islam untuk berlomba-lomba dalam melakukan amal saleh dengan cepat dan tidak menunda-nunda. Ini mengajarkan bahwa dalam hidup, selalu ada peluang untuk berbuat baik, dan kita harus mengambil peluang tersebut sebelum terlambat. Kompetisi dalam kebaikan adalah salah satu cara untuk menggapai ridha Allah dan meningkatkan diri dalam ketaatan kepada-Nya.

Minggu, 22 Oktober 2023

Mencegah Perkelahian Pelajar bagian dari Menghindari Akhlaq Madzmumah

Dalam ajaran Islam dikenal dengan dua jenis akhlak, yaitu akhlak terpuji atau disebut dengan akhlak Mahmudah dan akhlak tercela yang disebut dengan akhlak Madzmumah. Akhlak terpuji merupakan akhlak yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun akhlak tercela merupakan akhlak yang bertentangan dengan ajaran Islam. Akhlak tercela lahir dari ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan hawa nafsu dan melawan godaan setan, sehingga berbuat Sesuka Hati tanpa memperhatikan norma yang berlaku. Diantara akhlak tercela yang harus dihindari oleh seorang muslim adalah terlibat dalam perkelahian pelajar, minum-minuman dan penyalahgunaan narkoba.

Perkelahian antar pelajar

a.       Pengertian

Perkelahiran antar pelajar atau biasa disebut dengan "tawuran" yaitu suatu pertengkaran atau perkelahian yang biasanya dilakukan secara beramai-ramai dengan melibatkan banyak pelajar dari dua kelompok yang berbeda atau lebih.

b.       Faktor penyebab Perkelahian antar pelajar

Penyebab perkelahiran antar pelajar biasanya karena hal-hal kecil, seperti tidak sengaja bersimpan fisik atau bahkan hanya karena saling menatap. Hal ini karena sebagian pelajar terkadang belum mampu mengatasi persoalan yang dihadapinya secara bijak dan tidak dapat cara untuk mengendalikan diri secara benar.

Selain faktor dalam diri pelajar, ada juga faktor yang berasal dari luar, contohnya adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan di masyarakat. Salah satu faktor yang sering kali melatarbelakangi terjadinya perkelahian antar pelajar adalah rasa dendam antar sekolah yang sudah turun temurun dan sulit dihilangkan.

Kemajuan teknologi juga bisa menjadi penyebab terjadinya perkelahian antar pelajar, kemudahan mengakses berbagai informasi, termasuk tayangan kriminal atau video game yang mengandung kekerasan dapat berpengaruh buruk pada seorang pelajar jika tidak diberi pemahaman yang tepat.

c.       Larangan berkelahi dan bermusuhan

Dalam ajaran Islam, perkelahian pelajar merupakan akhlak Madzmumah yang hukumnya haram dan dosa untuk dilakukan. Perkelahian antar pelajar dapat menyakiti pihak lawan, baik dengan kata-kata maupun dengan tangan.Allah SWT melarang hal tersebut melalui firman-Nya QS . Al-Ahzab 33 : 58

 



" Orang-orang yang menyakiti mukminin dan mukminat, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, sungguh mereka telah menanggung kebohongan dan dosa yang nyata."

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud RA, Rasulullah SAW bersabda : " mencaci maki seorang muslim adalah suatu kefasikan, sedang memerangi dan membunuhnya adalah kekufuran" (HR. Bukhari-Muslim)

Jadi, sebagai orang yang beriman harus menghindari perkelahian antar pelajar karena akan mendapat hukuman yang berat baik di dunia maupun di akhirat. 

d.       Dampak dari Perkelahian antar pelajar

1.       Seseorang yang terlibat perkelahian pelajar akan mengalami ketakutan dan rasa was-was tiap hari.

2.       Perkelahian pelajar mengakibatkan cedera bahkan berujung pada kematian.

3.       Apabila terjadi kematian, maka kematian tersebut termasuk kategori kematian yang sia-sia.

4.       Mendatangkan kesulitan bagi orang lain, yaitu bagi orang tua, pihak sekolah dan masyarakat pada umumnya.

5.       Menyebabkan kerusakan sarana- sarana kepentingan umum.

6.       Menyebabkan proses belajar mengajar terganggu.

7.       Mengikis nilai-nilai toleransi dan perdamaian.

8.       Mendapat kesengsaraan baik di dunia maupun di akhirat.

 

e.       Solusi menghadapi Perkelahian antar pelajar

Untuk mencegah terjadinya perkelahian antar pelajar perlu tindakan preventif, represif dan kuratif.

1.       Tindakan preventif yaitu tindakan yang dilakukan untuk mencegah Perkelahian antar pelajar, seperti:

a)       menjadikan agama sebagai pegangan hidup untuk beramal sholeh dan berakhlakul karimah.

b)       memanfaatkan waktu dengan hal-hal yang pus bersifat positif.

c)       menumbuhkan empati dalam diri dengan saling menyayangi terhadap orang lain.

d)       menghindari tayangan dengan materi kekerasan.

e)       menghilangkan rasa dendam yang tiada akhir.

2.       Upaya represif : Yaitu memberikan sanksi kepada yang terlibat dalam perkelahian dengan menerapkan hukum yang berlaku untuk efek jera.

3.     Tindakan kuratif : Yaitu tindakan yang dilakukan setelah terjadinya penyimpangan dengan memberi pendampingan dan pembinaan untuk dapat kembali ke jalan yang benar.


Kontributor : Mochamad Amin, S.PdI.